Allah telah
menciptakan alam semesta ini dengan ribuan bahkan jutaan misterinya. Jika kita
renungkan, sebenarnya banyak hikmah yang dapat kita ambil dari fenomena yang terjadi
di alam semesta ini. Salah satu fenomena yang dapat menjadi pelajaran bagi kita
adalah peristiwa pembentukan senyawa kovalen.
Senyawa
kovalen merupakan senyawa yang terbentuk akibat penggunaan elektron valensi
secara bersama-sama. Elektron valensi adalah jumlah elektron yang dimiliki oleh
suatu atom pada kulit terluar. Biasanya senyawa kovalen ini terbentuk dari
gabungan antara atom-atom unsur non logam. Salah satu contoh senyawa kovalen
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah air.
Air
memiliki rumus kimia yang sederhana, yaitu H2O. Jika dilihat dari
rumus kimianya, maka air terbentuk dari dua atom Hidrogen (H) dan satu atom
Oksigen (O). Atom hidrogen hanya memiliki satu elektron, sedangkan atom oksigen
memiliki delapan elektron dengan konfigurasi elektron 2-6 seperti yang terlihat
pada gambar berikut.
Gambar 1. Model Atom Hidrogen (sebelah kiri) dan Model
Atom Oksigen (sebelah kanan)
Jika kita
melihat elektron valensi dari kedua atom tersebut maka dapat diketahui bahwa
keduanya merupakan atom yang belum stabil. Atom hidrogen memiliki satu elektron
valensi, sehingga ia membutuhkan satu elektron lagi untuk mencapai kestabilan
sesuai dengan kaidah duplet. Ingat, kaidah duplet menyatakan bahwa suatu atom
yang hanya memiliki satu kulit akan stabil dengan adanya dua elektron pada
kulit tersebut. Atom oksigen yang memiliki enam elektron valensi membutuhkan
dua elektron lagi untuk mencapai kestabilan sesuai dengan kaidah oktet. Ingat
kembali bahwa dalam kaidah oktet, suatu atom yang memiliki lebih dari satu
kulit akan stabil dengan adanya delapan elektron pada kulit terakhirnya.
Pada
proses pembentukan molekul air, tidak mungkin terjadi serah terima elektron seperti
yang terjadi pada proses pembentukan senyawa ionik. Hal ini disebabkan karena
kedua jenis atom tersebut yang sama-sama membutuhkan elektron. Proses yang
terjadi adalah penggunaan elektron valensi secara bersama-sama, sehingga
terbentuk senyawa kovalen seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Model
Molekul Air
Fenomena ini
dapat kita kaitkan dengan kehidupan manusia. Kita perlu sadar bahwa tidak ada
manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihannya
masing-masing. Seseorang dengan kelemahannya dapat diibaratkan sebagai atom
yang kekurangan elektron. Meskipun atom-atom tersebut sama-sama kekurangan
elektron, namun mereka mampu bersatu membentuk sebuah senyawa kovalen yang
stabil.
Molekul air
tersebut seolah ingin memberikan teladan agar kitapun bersatu membentuk sebuah
komunitas yang solid. Jika kita bersatu, maka kelemahan dari setiap individu
bukan merupakan suatu masalah yang besar. Seseorang yang kaya namun lemah dalam
fisiknya dapat meminta bantuan kepada orang lain yang lebih kuat. Begitupun
sebaliknya, seseorang yang kuat dalam fisiknya namun lemah dalam segi
finansialnya dapat meminta bantuan kepada orang lain yang lebih kaya.
Semua hal
tersebut akan terjadi jika terdapat kebersamaan dan persatuan di antara mereka.
Jika setiap orang bersifat individualistis maka jangan harap kehidupan akan
berjalan dengan baik. Ingat, setiap orang pasti akan saling membutuhkan. Hidup
bagaikan roda yang berputar. Ada saatnya kita memberi dan adapula saatnya kita
menerima. Oleh sebab itu mari kita pelihara hubungan baik diantara kita, bentuk
suatu komunitas yang solid sehingga terjadi persatuan dan kesatuan serta rasa
saling tolong menolong.
No comments:
Post a Comment