Tuesday, 3 September 2013

Belajar untuk Perubahan

Oleh : Muhammad Fathurrahman, S.Pd



Belajar adalah serangkaian proses yang menjadikan seseorang menjadi lebih baik dilihat dari aspek kognitif, psikomotrik, dan afektif. Seseorang dapat dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan baik dalam dirinya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari amatir menjadi mahir, dan seterusnya. Pada prosesnya, seseorang mungkin akan lebih cepat mengalami perubahan itu. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami proses panjang dan lama dalam mempelajari sesuatu. Hal tersebut bergantung kepada minat dan bakat terhadap apa yang sedang dipelajarinya. 

Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang berbeda-beda. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dengan ini, seseorang tidak akan bisa hidup sendiri, melainkan ia membutuhkan orang lain. Orang yang kebingunan dalam memahami ilmu kimia akan meminta bantuan kepada orang lain yang dianggap mampu dalam memecahkan masalahnya. Begitupula dalam mempelajari hal yang lain. Cepat atau lambat seseorang pasti dapat memecahkan masalahnya. Hal ini bergantung kepada kegigihan orang tersebut dalam menjalani setiap prosesnya.

Kita tidak diwajibkan untuk menjadi seseorang yang pintar, karena pada hakikatnya hanya Allah yang memberikan ilmu. Kita pun tidak diwajibkan untuk menjadi seorang juara, karena Allah yang berkehendak atas segala sesuatu. Kita hanya diwajibkan untuk belajar dari semenjak kita dilahirkan sampai pada saatnya kita meninggalkan dunia ini. Selain itu, Allah menegaskan dalam Firman-Nya, bahwa manusia dan jin telah diciptakan tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu, maka sebelum dan sesudah belajar hendaknya kita berdoa agar aktivitas belajarnya mendapat Ridho dari Allah SWT.

Ketika kita belajar, seluruh informasi yang masuk akan diproses di dalam otak. Otak kita tersusun atas ratusan miliar neuron atau sel-sel otak yang saling berhubungan satu sama lain. Belajar adalah menciptakan dan memperkuat jalan penghubung antar neuronnya melalui impuls-impul listrik. Perlu kita ketahui bahwa antara neuron-neuron itu ada celah kecil yang disebut sinaps. Setiap seseorang yang mau mempelajari hal baru, maka sinyal listrik itu harus melompati celah ini untuk melanjutkan perjalanannya. Perjalanan pertama memang sulit, namun ketika hal itu dilakukan terus menerus maka pada akhirnya menjadi mudah. Oleh karena itu diperlukan pengulangan atau latihan dalam mempelajari sesuatu. Semoga kita dapat terus semangat dalam menjalani hidup yang penuh dengan misteri ini, sehingga kita dapat memecahkan berjuta-juta masalah yang ada di dalamnya.

No comments:

Post a Comment