Wednesday, 11 September 2013

Data Keperiodikan Unsur

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Pada postingan kali ini admin mau share data-data keperiodikan unsur meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.

1. Jari-jari atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Namun demikian masih tetap ada beberapa tafsir ganda bila anda ingin menentukan ukuran atom sebab awan elektron tidak memiliki batas yang jelas. Berikut, adalah data jari-jari atom dari beberapa unsur.

Gambar 1. Harga jari-jari atom unsur-unsur dalam satuan Angstrom (1 Å = 10-10 m)

Kemudian, untuk jari-jari kation itu pasti lebih kecil dari jari-jari atomnya karena ia sudah melepaskan elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan untuk jari-jari anion itu pasti lebih besar dari jari-jari atomnya karena ia sudah menangkap elektron yang menyebabkan tolakan elektron pada kulit terluar sehingga jari-jari menjadi lebih besar. Berikut, adalah data perbandingan jari-jari atom dan ion.

Gambar 2. Harga jari-jari atom unsur-unsur dalam satuan nanometer (1 nm = 10-9 m)

2. Energi Ionisasi Pertama Unsur

Energi ionisasi didefinisikan sebagai kalor reaksi (energi) yang dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron dari atom netral. 
Na (g) Na+ (g) + e-
Berikut datanya.
Gambar 3. Grafik energi ionisasi pertama dari unsur-unsur

3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron didefinisikan sebagai kalor reaksi saat elektron ditambahkan kepada atom netral dalam fase gas, misalkan dalam reaksi.
F(g) + e¯ F¯(g)
Berikut datanya.
Gambar 4. Data Afinitas Elektron Unsur pada Golongan Utama

Keterangan: Nilai positif mengindikasikan reaksi endoterm, negatif menunjukkan reaksi eksoterm.

4. Elektronegatifitas (Keelektronegatifan)

Besarnya kenegatifan (elektron) yang didefinisikan dengan keelektronegatifan , yang merupakan ukuran kemampuan atom mengikat elektron. Kimiawan dari Amerika, Robert Sanderson Mulliken (1896-1986) mendefinisikan keelektronegativan sebanding dengan rata-rata aritmatik energi ionisasi dan afinitas elektron. Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif. 
Berikut datanya.
Gambar 5. Data keelektronegatifan dari unsur-unsur

Sekian dulu ya. Trims.

Assalamu alaikum Wr. Wb.



No comments:

Post a Comment